Sabtu, 12 Desember 2015

TAUBATNYA SANG PECANDU NARKOBA

Tidak ada komentar:
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Psikologi Kepribadian”
Dengan Topik:
PEMBERDAYAAN TASAWUF DALAM MENGAHADAPI DISINTEGRASI KEPRIBADIAN
Dan Judul:
TAUBATNYA SANG PECANDU NARKOBA
Dosen pengampu:
Rini Risnawita Suminta, M.Psi


Disusun oleh:
Mochammad Misbahul Munir  (933600214)
JURUSAN USHULUDDIN
PROGRAM STUDI AKHLAK TASAWUF
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2015

Latar belakang

Narkoba sudah meresahkan masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini adalah benda yang apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan berakibat fatal, bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain kematian, Narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga kadang – kadang para pecandu sering terganggu sistem syarafnya.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahaya narkoba yang sebenarnya.
Orang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu ; kembli sifat – sifat tercela menuju sifat terpuji , kembali dari larangan Allah menuju perintahnya , kembali dari maksiat menuju taat , kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhainya , kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga persatuan , kembali kepada Allah setelah meninggalkannya dan kembali taat setelah melanggar larangannya
            Di dalam makalah ini saya akan menjelaskan seorang pecandu narkoba yang berhasil sembuh dan bisa menjalani kehidupan dengan normal. Dengan rasa syukur itu sang pecandu tersebut bertaubat kejalan di jalan Allah SWT.
Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Narkoba?
2.      Bagaimanakah bahayanya orang yang memakai narkoba?
3.      Bagaiamana kronologis crita mantan pecandu Narkoba?
4.      Apa pengertian Tazkiyatun Nafs?
5.      Apa pengertian Taubat?




A.    Pengertian Narkoba
Napza adalah singkatan dari narkotika alcohol dan zat adiktif lainnya. Napza ini kadang kala disebut juga dengan istilah “NARKOBA” singkatan dari kata narkotika dan obat berbahaya. Napza maupun NARKOBA dua istilah yang sekarang marak dipergunjingkan orang dan menyerang masyarakat kita terutama generasi mudanya.
Narkotika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Narkoum, yang berarti membuat lumpuh atau membuat mati rasa. Sedangakan dari bahasa inggris narcotic lebih mengarah keobat yang membuat penggunanya kecanduan. Secara istilah narkotika adalah zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan, hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi.
Dengan timbulnya halusinasi inilah yang menyebabkan kelompok masyarakat terutama dikalangan remaja ingin menggunkan narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan narkotika bila tidak sesuai dengan peraturan dapat menyebabkan adanya adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat yang bersifat kronik/periodic sehingga penderita kehilangan control terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat.
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. Zat adiktif lainnya adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan dengan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Bahaya narkoba tidak hanya berpengaruh pada fisik saja tetapi bisa mengganggu mental atau jiwa pecandu narkoba tersebut.[1]



B.     Bahaya Narkoba Bagi Pecandunya
Bahaya Narkoba Bagi Pecandunya
Bahaya Narkoba, Bagi pecandu, bahaya narkobatidak hanya merugikan masalah fisik saja tetapi akan mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Sebenarnya narkoba ini merupakan senyawa-senyawa psikotropika yang biasa digunakan dokter atau rumah sakit untuk membius pasien yang mau dioperasi atau sebagai obat untuk penyakit tertentu, tetapi persepsi tersebut disalah artikan akibat penggunaan di luar fungsinya dan dengan dosis yang di luar ketentuan. Apabila disalah gunakan, bahaya narkoba dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf. Dari ketergantungan inilah bahaya narkoba akan mempengaruhi fisik, psikologis, maupun lingkungan sosial.
1) Bahaya narkoba terhadap fisik
  • Gangguan pada system syaraf (neurologis)
  • Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah (kardiovaskuler)
  • Gangguan pada kulit (dermatologis)
  • Gangguan pada paru-paru (pulmoner)
  • Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan insomnia
  • Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
  • Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
  • Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya  adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
  • Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian
2) Bahaya narkoba terhadap psikologi
  • Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang dan gelisah
  • Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
  • Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
  • Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
  • Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri
3) Bahaya narkoba terhadap lingkungan sosial
  • Gangguan mental
  • Anti-sosial dan asusila
  • Dikucilkan oleh lingkungan
  • Merepotkan dan menjadi beban keluarga
  • Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram
C.     Bahaya Narkoba Sesuai Jenisnya
Narkoba memang memiliki jenis yang berbeda beda, tentu efek yang bisa ditimbulkan pun bisa berbeda beda sesuai jenisnya. Berikut adalah bahaya narkoba sesuai jenisnya:
1) Opioid:
  • Depresi berat
  • Apatis, gugup dan gelisah
  • Banyak tidur, rasa lelah berlebihan
  • Malas bergerak, kejang-kejang, dan denyut jantung bertambah cepat
  • Selalu merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
  • Banyak bicara namun cadel, pupil mata mengecil
  • Tekanan darah meningkat, berkeringat dingin
  • Mual hingga muntah
  • luka pada sekat rongga hidung
  • Kehilangan nafsu makan, turunnya berat badan
2) Kokain:
  • Denyut jantung bertambah cepat
  • Gelisah, banyak bicara
  • Rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
  • Kejang-kejang, pupil mata melebar
  • Berkeringat dingin, mual hingga muntah
  • Mudah berkelahi
  • Pendarahan pada otak
  • Penyumbatan pembuluh darah
  • Pergerakan mata tidak terkendali
  • Kekakuan otot leher
3) Ganja:
  • Mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
  • Sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa
  • Terkadang cepat marah
  • Tidak bergairah, gelisah
  • Dehidrasi, liver
  • Tulang gigi keropos
  • Saraf otak dan saraf mata rusak
  • Skizofrenia
4)Ectasy:
  • Enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat
  • Sulit tidur
  • Kerusakan saraf otak
  • Dehidrasi
  • Gangguan liver
  • Tulang dan gigi keropos
  • Tidak nafsu makan
  • Saraf mata rusak
5) Shabu-shabu:
  • Enerjik
  • Paranoid
  • Sulit tidur
  • Sulit berfikir
  • Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
  • Banyak bicara
  • Denyut jantung bertambah cepat
  • Pendarahan otak
  • Shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6)Benzodiazepin:
  • Berjalan sempoyongan
  • Wajah kemerahan
  • Banyak bicara tapi cadel
  • Mudah marah
  • Konsentrasi terganggu
  • Kerusakan organ-organ tubuh terutama otak[2]
D.    Cerita Mantan Pecandu Narkoba
Dan ini sedikit cerita tentang seorang mantan pecandu narkoba yang berhasil sembuh dan bisa kembali dalam kehidupan normal.
Cerita Mantan Pecandu Narkoba Dari Coba-coba, Hidup Tak Berguna dan Kena HIV
Pengalaman selama tujuh tahun terjerat dalam ketergantungan narkoba, membuat Asep Hidayat sadar untuk kembali menikmati kehidupan yang normal. Seperti pecandu lain, semula ia hanya mencoba karena diajak temannya.
Namun, lama-kelamaan menjadi kecanduan hingga pada suatu kondisi dirinya merasakan kehidupannya sama sekali tak berguna. Bahkan, kehidupannya selama tujuh tahun (1995-2002) itu dirasakan sia-sia.
Bagi Asep, kondisi seperti itu tidak untuk disesali, tetapi dijadikan bahan pelajaran bahwa hidup tidak hanya berhenti pada satu kondisi. Ada kondisi lain bernama perubahan. Hidup sebelum menjadi pecandu adalah dunia normal.
Hidup saat jadi pecandu merupakan dunia gelap dan hidup setelah pulih adalah hidup lebih dari sekadar normal. Untuk itu, ia pun berbagi pengalaman saat diskusi di Warung 63, Jalan Veteran, Denpasar, Selasa (28/8).
Sebelum menjadi pecandu narkoba, cerita Asep, ia awalnya nongkrong dengan beberapa temannya di suatu tempat. Dari beberapa temannya itu, ada satu, dua yang sudah menjadi pengguna narkoba.
Saya pertama kali mengonsumsi narkoba jenis heroin pada 1995. Sempat juga mengisap ganja. Awalnya, saya diajak teman. Kalau tidak mau, mereka tidak akan menerima sebagai kelompoknya,'' aku Asep.
            Asep menjelaskan, ketika itu faktor informasi sangat minim. Dengan strateginya, mereka menawarkan narkoba kepadanya dalam bentuk cairan dengan jarum suntik. Awalnya, mereka memberikannya secara gratis dan diajari bagaimana menggunakannya. ''Pertama kali mencoba seperti orang keracunan,'' akunya.
Setelah merasakan pertama, temannya terus memengaruhi dan mereka datang untuk menawarkan. Begitu rutin memakai barang haram itu, dia mengaku mulai merasakan sensasinya. Ia pun mulai menarik diri dari keluarga. ''Ketika ingin mencoba untuk berhenti, saya merasakan kesakitan. Apalagi jika kena air, rasanya seperti kesetrum. Makanya, pecandu itu jarang mandi,'' tuturnya.
Di tengah merasakan sakit itu, temannya kembali datang. Mereka pun mengatakan kalau ingin sembuh harus menggunakan heroin untuk menghilangkan rasa sakit itu. Saat itu, ia mulai membeli sendiri barang haram tersebut kepada pengedar. ''Karena tidak punya uang, maka terpaksa mencari sendiri. Pertama saya menjual gitar, kemudian jual sound system dan semua barang di rumah saya jual,'' terangnya.
Harga heroin waktu itu, lanjutnya, masih Rp 25 ribu. ''Begitu mendapat barang itu, hampir setiap dua jam saya memakainya dengan cara suntik. Bahkan, paling sedikit tiga kali sehari. Setelah semua barang habis, saya mulai bohong sama keluarga untuk bisa mendapatkan uang. Bahkan di sekolah, paling banyak masuk dua kali seminggu. Jadi, benar-benar hancur hidup saya waktu itu,'' ujarnya lirih.
Apalagi, lanjutnya, saat itu untuk mencari heroin itu sangat gampang, tidak seperti sekarang. Dalam perjalanan sebagai pencandu berat, ia sudah tidak memikirkan kehidupan. Ia hanya ingat dengan heroin.
Nah, pada 2002 ia mulai merasakan titik jenuh karena dicurangi oleh teman-temannya. ''Misalnya saya suruh teman beli barang, namun selalu dikurangi. Nah, saat itulah saya merasakan ada kejenuhan,'' ungkapnya.
Akhirnya, ia mempunyai keinginan untuk berhenti dan hanya diam selama seminggu di rumah. Saat diam itu, ia merasakan rasa sakit yang luar biasa. Sakit itu dirasakan selama empat hari, bahkan sampai tidak tidur.
Tanpa diduga, ia kembali didatangi oleh temannya dan kembali memengaruhinya. ''Saya tersugesti lagi untuk memakai heroin. Akhirnya, jatuh lagi dan itu lebih parah karena semua keluarga dan pihak sekolah tahu,'' ceritanya.
Yang lebih parah lagi, ia diusir oleh orangtuanya dan hidup di jalanan selama enam bulan. Karena kehabisan akal untuk mencari uang, maka ia rela tinggal di rumah temannya dan menyapu rumahnya.
Temannya itu juga pengguna narkoba dan dia ''menempelnya'' hanya untuk mendapatkan barang setan tersebut. Berselang lama, ia pun bertekad untuk betul-betul berhenti karena terus memikirkan keluarga.
Akhirnya, ia meminta kepada orangtuanya untuk mencarikan pondok pesantren dan dia pun langsung dibawa ke pesantren di Jawa. ''Selama proses pemulihan itu, sakit yang saya rasakan sangat luar biasa. Setelah enam bulan di sana, saya diperbolehkan pulang dan meminta kepada orangtua untuk dicarikan kos. Maksudnya, biar saya jauh dari orang-orang yang memengaruhi saya dari narkoba itu. Akhirnya, saya berhenti total,'' ucapnya.
Meski berhenti, ia merasakan ada yang perlu harus diketahui lebih dalam. Ia melakukan check-up dan positif hepatitis dan HIV. Mengetahui hal itu, mentalnya kembali down. Namun, ia tetap bersemangat dan bergabung dengan komunitas orang-orang yang terjangkit penyakit yang sama. ''Di sana, kami sharing dan saling support. Akhirnya, saya berobat dan dinyatakan oleh dokter kalau saya sudah mendekati orang normal,'' terangnya.
Selanjutnya, ia menikah dengan seorang wanita pada 2004. Perempuan yang dinikahi itu mengetahui latar belakang Asep, namun syukurnya mau menerima kondisinya. ''Pertama kali saya kasi tahu, justru mertua saya yang menolak karena penyakit yang saya derita.
Syukurnya, mertua saya kemudian mau menerima dan akhirnya saya menikah serta mempunyai satu anak. Lebih bersyukur lagi, istri dan anak saya dinyatakan negatif HIV,'' uangkapnya dengan penuh syukur.
Dan rasa syukur itu saya lakukan dengan taubat dan kembali ke jalan yang benar. Dan saya berjanji tidak akan mengulang kesalahan yang sama.[3]
E.     Tazkiayatun Nafs
Di dalam ilmu Tasawuf seorang yang setelah melakukan perbuatan dosa terlebih dahulu harus melakukan tazkiyatun nafs (pembersihan hati). Karena menurut para sufi jika seorang mau melakukan tobat yang sebenar-benarnya harus mensucikan hati dan perbuatannya. Dan seorang tersebut berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Kata An-Nafs bisa berarti ruh/nyawa/jiwa, seperti dalam ayat “Keluarkanlah Ruh mu”. Ia bisa berarti Nafas, yaitu udara yang keluar dan masuk ke dalam tubuh manusia, melalui mulut atau hidung. Berikut syarat-syarat melakukan tazkiyatun nafs:
  • Membersihkan hati dengan sholat malam atau Qiyamullail (Qumillaila illah qaliilaa). Rasulullah SAW bersabda dari Salim bin Abdullah bin Umar ,” Sebaik-baik seorang laki-laki hamba Alloh adalah sekiranya ia melaksanakan sholat malam”. Berkata Salim, ‘ Maka Abdullah bin Umar sesudah itu tidak tidur di malam hari, kecuali sedikit.” (HR. Bukhori No. 4528). Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah Qiyamullail”. (HR. Muslim)
  • Membersihkan hati dengan membaca Al Qur’an (Wa rattilil qur’aana tartiila). Al Qur’an bila dibaca dengan syahdu, teliti baik makhroj hurufnya, tajwidnya maupun maknanya maka akan menjadi penawar hati untuk membersihkan segala penyakit hati.  Alloh Berfirman, “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an (sesuatu) sebagai penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim hanya akan menambah kerugian.”(QS. Al Isra’ : 82)
  • Membersihkan hati dengan dzikir (Wadzkurisma robbika). Zikir yang berarti mengingat Alloh SWT dalam keadaan apapun sebagaimana yang tercantum dalam surah Ali Imran ayat 191.
  • Mensucikan diri dengan bertawakkal hanya kepada Alloh SWT (Fattakhidzu wakiilaa). Tawakal artinya beserah diri kepada Alloh. Allah berfirman, “ Dan barangsiapa bertawakkal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan keperluan-Nya. Dan akan memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”(At Thalaq : 2-3)[4]
Jadi Tazkiyatun nafs pada hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela yang mengotorinya, dan selanjutnya peningkatan kwalitas jiwa dan hati tersebut dengan mengembangkan sifat-sifat terpuji yang diridhai Allah Swt, serta potensi-potensi positifnya dengan mujahadah, ibadah dan berbagai perbuatan baik lainnya, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik serta berkwalitas. Yang selanjutnya menjadikannya mempuyai sifat-sifat dan prilaku yang baik dan terpuji.
Tazkiyatun nafs , baik dalam artian mensucikan hati, membersihkan diri serta prilaku dari sifart negatif atas dalam artian meningkatkan kualitas diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak mulia dan terpuji dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana (wasail). Sarana tersebut dapat di sederhanakan menjadi dua bagian yaitu :
Pertama, dengan proses takhalli, yang membersihkan dan membebaskan diri dari berbagai kotoran hati dari berbagai dosa dengan bertaubat dan beristigfar. Dan menjauhkan diri serta membebaskannya dari perbuatan dan sifat-sifat negatif atau tercela. Dengan meninggalkan dan menajahui perbuatan tersebut seperti bohong, khianat, dengki, fasik, nifak, takabur, ghibah ,namimah,dan berbagai sifat tercela lainnya.
Kedua, dengan melakukan proses tahalli, yaitu membekali, membiasakan, dan menghiasi diri dengan berbagai perbuatan baik dan positif, seperti peningkatan ilmu, iman, takwa, ibadah, zikir, do'a, tilawah, dan tadabur Al-Quran. Juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan membiasakan sifat-sifat terpuji seperti siddiq, jujur, amanah, tawadhu, kidmah dan seterusnya. Sehingga kelak sifat-sifat tersebut menjadi kebiasaan dari ahklaknya dalam kehidupan sehari-hari.[5]
F.      Taubat
    Jika ditinjau dari segi etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata dasar تاب- يتوب- توبة tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal الرجوع (kembali). Contoh dalam kalimat تاب من ذنبهsama dengan kalimat رجع عنه , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.
Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan sebagai al-rujû’ min al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Di dalam hadist disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan itu manifestasi tobat”.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang bertobat agar tobatnya diterima Allah awt. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Tobat harus dilakukan seketika juga, yaitu setelah sadar bahwa ia telah berbuat dosa.
2.      Tobat harus dilaukan dalam eadaan tidak mempunyai tanggungan hak orang lain. Contohnya adalah utang. Tobat tidak diterima sebelum utang tersebut dibayar.
3.      Tobat harus merupakan nasuha, yaitu benar-benar menyesal atas kesalahan yang diperbuat dan bertekat tidak akan mengulangi lagi.
4.      Tobat harus desertai pengakuan dan kesadaran bahwa manusia sangat membutuhkan ampunan dari Allah swt.
5.      Tobat harus diikuti dengan perbuatan baik.[6]
G.    Keharusan Taubat
Taubat dari dosa yang dilakukan orang mukmin dalam perjalanannya kepada Allah, merupakan kewajiban beragama yang tak terelakkan, diperintahkan dalam al-Qur’an dan dianjurkan sunnah nabawy, semua ulama telah sepakat, sampai- sampai Sahl bin Abdullah berkata, “siapa yang mengatakan bahwa taubat bukat wajib, maka dia adalah orang kafir, dan siapa yang setuju dengan pendapat ini, juga orang kafir. Tidak ada sesuatu lebih wajib bagi manusia selain dari taubat, tidak ada hukuman yang lebih keras daripada hukuman karena tidak ingin mengetahui masalah taubat. Padahal tidak sedikit manusia yang tidak menguasai ilmu taubat.”
Taubat mendapat porsi perhatian yang sangat besar dalm al-Qur’an, sebagaimana yang tertuang diberbagai ayat dari surat Makiyyah maupun Madaniyah, diantaranya yang paling jelas dan nyata adalah,
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواتُوبُواإِلَىاللَّهِتَوْبَةًنَصُوحًاعَسَىرَبُّكُمْأَنْيُكَفِّرَعَنْكُمْسَيِّئَاتِكُمْوَيُدْخِلَكُمْجَنَّاتٍتَجْرِيمِنْتَحْتِهَاالأنْهَارُيَوْمَلايُخْزِياللَّهُالنَّبِيَّوَالَّذِينَآمَنُوامَعَهُنُورُهُمْيَسْعَىبَيْنَأَيْدِيهِمْوَبِأَيْمَانِهِمْيَقُولُونَرَبَّنَاأَتْمِمْلَنَانُورَنَاوَاغْفِرْلَنَاإِنَّكَعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌ (٨)

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At-Tahrim:8)
Dari ayat di atas setelah kita melakukan suatu kesalahan atau dosa yang di larang agama hendaknya kita bertaubat dengan semurni-murninya (Taubat Nasuha). Karena orang yang sudah bertaubat dia memiliki janji, dalam artian janji untuk tidak menggulangi kesalahan yang sama dan berjanji untuk jadi orang yang lebih baik lagi.[7]
H.    Keutamaan Taubat Dan Orang-Orang Yang Bertaubat Menurut Al-Qur’an
Anjuran untuk bertaubat dan penekanannya telah disebutkan di dalam Al-Qur’an,
إِنَّاللَّهَيُحِبُّالتَّوَّابِينَوَيُحِبُّالْمُتَطَهِّرِينَ (٢٢٢)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang yang mensuciakan diri.” (Al-Baqarah:222)
Derajat apakah yang lebih tinggi daripada derajat cinta dari Allah? Dibagian terdahulu telah disebutkan sifat Ibadurrahman yang dimuliankan Allah dan dijanjikan masuk surga, yang disambut dengan salam sejahterah dan akan kekal di dalamnya. Dan diantara keutamaan yang diperoleh orang-orang yang bertaubat Allah menyibukkan para Malaikat-Nya agar memintakan ampunan kepada meraka dan berdoa kepada Allah agar Dia melindungi mereka dari siksa neraka Jahannam, lalu memasukkan mereka ke surga yang penuh kenikamatan, menjaga mereka dari kesalahan. Para Malaikat yang membawa Arsy dilangit juga sibuk memintakan ampunan bagi mereka, Allah berfirman yang artinya:
الَّذِينَيَحْمِلُونَالْعَرْشَوَمَنْحَوْلَهُيُسَبِّحُونَبِحَمْدِرَبِّهِمْوَيُؤْمِنُونَبِهِوَيَسْتَغْفِرُونَلِلَّذِينَآمَنُوارَبَّنَاوَسِعْتَكُلَّشَيْءٍرَحْمَةًوَعِلْمًافَاغْفِرْلِلَّذِينَتَابُواوَاتَّبَعُواسَبِيلَكَوَقِهِمْعَذَابَالْجَحِيمِ (٧)رَبَّنَاوَأَدْخِلْهُمْجَنَّاتِعَدْنٍالَّتِيوَعَدْتَهُمْوَمَنْصَلَحَمِنْآبَائِهِمْوَأَزْوَاجِهِمْوَذُرِّيَّاتِهِمْإِنَّكَأَنْتَالْعَزِيزُالْحَكِيمُ (٨)وَقِهِمُالسَّيِّئَاتِوَمَنْتَقِالسَّيِّئَاتِيَوْمَئِذٍفَقَدْرَحِمْتَهُوَذَلِكَهُوَالْفَوْزُالْعَظِيمُ (٩)
(malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, Ya Tuhan Kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar".(Al- Mukmin: 7-9)
Cukup banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang mengabarkan diterimanya taubat orang-orang yang bertaubat, kalau memang taubat mereka itu tulus dan benar, yang tentunya dengan diikuti cara-cara tertentu. Penerimaan taubat ini dilandaskan kepada karunia, ampunan dan rahmat Allah, yang tidak akan menyempit karena keberadaan seseorang yang durhaka, seperti apaun kedurhakaannya itu. Terlebih lagi orang yang bertaubat dan juga memperbaiki diri serta beramal shalih.[8]













Kesimpulan
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan dengan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Selain membuat orang kecanduan Narkoba bisa merusak otak,syaraf dan jiwa pada seseorang.
Bahanya orang yang mengkonsumsi narkoba dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf. Dari ketergantungan inilah bahaya narkoba akan mempengaruhi fisik, psikologis, maupun lingkungan sosial. Orang yang sudah terjerumus kedalam Narkoba akan membahayakan dirinya sendiri dan juga masyarakat sekitar.
Suatu hari ada seorang pemuda yang bernama asep, dia awalnya hanya ingin mencoba-coba saja, dikarenakan lingkungan dan teman-temanya mempengaruh asep untuk menggunakan barang haram tersebut maka asep secara nyata telah di cap sebagai pecandu Narkoba. Singkat cerita asep ini bosan dengan barang-barang haram itu dan dia berusaha sembuh.
 Dan akhirnya lama kemudian asep bisa sembuh dikarenakan sudah membuang jauh-jauh barang haram itu dan asep bersyukur karena usahanya telah berhasil, yaitu berhasil menghindar dari barang-barang haram (Narkoba).
Tazkiyatun nafs adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela. Syarat melakukan Tazkiyatun Nafs (pembersihan hati) dengan cara sholat qiyamul lail secara istiqomah, membaca Al-Qur’an setiap waktu, dan berdizkir setiap hari.
Taubat adalah menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi dosa yang terlancur diperbuat. Taubat juga bisa diartikan kembali. Kembali dalam artian kembali kejalan yang lurus, jalan yang diridhai oleh Allah SWT.



DAFTAR PUSTAKA
Juliana Lisa FR, Nengah Sutrisna W, Narkoba, Psikotropika, Dan Ganguan Jiwa Tinjauan Kesehatan Dan Hukum, ( Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), 1-2
Yusuf Al-Qardhawy, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998), 5-6
Yusuf, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998), 16-18




[1] Juliana Lisa FR, Nengah Sutrisna W, Narkoba, Psikotropika, Dan Ganguan Jiwa Tinjauan Kesehatan Dan Hukum, ( Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), 1-2
[7]Yusuf Al-Qardhawy, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998), 5-6
[8]Yusuf, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998), 16-18

 
back to top