Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Psikologi
Kepribadian”
Dengan
Topik:
PEMBERDAYAAN
TASAWUF DALAM MENGAHADAPI DISINTEGRASI KEPRIBADIAN
Dan
Judul:
TAUBATNYA
SANG PECANDU NARKOBA
Dosen pengampu:
Rini Risnawita Suminta,
M.Psi
![](file:///C:/Users/7/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Disusun oleh:
Mochammad
Misbahul Munir (933600214)
JURUSAN USHULUDDIN
PROGRAM STUDI AKHLAK
TASAWUF
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
![](file:///C:/Users/7/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif)
Narkoba sudah meresahkan
masyarakat kita di Indonesia karena sifat dari benda ini adalah benda yang
apabila di konsumsi secara salah oleh penggunanya maka akan berakibat fatal,
bisa juga mengakibatkan kematian bagi para penggunanya. Dampak negatif selain
kematian, Narkoba akan merusak sistem saraf bagi para penggunanya sehingga
kadang – kadang para pecandu sering terganggu sistem syarafnya.
Sebenarnya Narkoba itu obat
legal yang digunakan dalam dunia kedokteran, namun dewasa ini Narkoba banyak
disalahgunakan. Bahkan kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba.
Banyak dari mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan
batin, namun sayangnya tidak banyak yang mengetahui bahaya narkoba yang
sebenarnya.
Orang bertaubat kepada Allah adalah orang yang
kembali dari sesuatu menuju sesuatu ; kembli sifat – sifat tercela menuju sifat
terpuji , kembali dari larangan Allah menuju perintahnya , kembali dari maksiat
menuju taat , kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhainya ,
kembali dari saling bertentangan menuju saling menjaga persatuan , kembali
kepada Allah setelah meninggalkannya dan kembali taat setelah melanggar
larangannya
Di dalam makalah ini saya akan menjelaskan seorang pecandu narkoba yang
berhasil sembuh dan bisa menjalani kehidupan dengan normal. Dengan rasa syukur
itu sang pecandu tersebut bertaubat kejalan di jalan Allah SWT.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Narkoba?
2. Bagaimanakah bahayanya
orang yang memakai narkoba?
3. Bagaiamana kronologis
crita mantan pecandu Narkoba?
4. Apa pengertian
Tazkiyatun Nafs?
5. Apa pengertian Taubat?
A. Pengertian Narkoba
Napza adalah singkatan dari narkotika alcohol
dan zat adiktif lainnya. Napza ini kadang kala disebut juga dengan istilah
“NARKOBA” singkatan dari kata narkotika dan obat berbahaya. Napza maupun
NARKOBA dua istilah yang sekarang marak dipergunjingkan orang dan menyerang
masyarakat kita terutama generasi mudanya.
Narkotika secara etimologi berasal dari
bahasa Yunani Narkoum, yang berarti membuat lumpuh atau membuat mati
rasa. Sedangakan dari bahasa inggris narcotic lebih mengarah keobat yang
membuat penggunanya kecanduan. Secara istilah narkotika adalah zat yang dapat
menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya dengan cara
memasukkan obat tersebut ke dalam tubuhnya, pengaruh tersebut berupa pembiasan,
hilangnya rasa sakit rangsangan, semangat dan halusinasi.
Dengan timbulnya halusinasi inilah yang
menyebabkan kelompok masyarakat terutama dikalangan remaja ingin menggunkan
narkotika meskipun tidak menderita apa-apa. Hal inilah yang mengakibatkan
terjadinya penyalahgunaan narkotika (obat). Bahaya bila menggunakan narkotika
bila tidak sesuai dengan peraturan dapat menyebabkan adanya
adiksi/ketergantungan obat (ketagihan). Adiksi adalah suatu kelainan obat yang
bersifat kronik/periodic sehingga penderita kehilangan control terhadap dirinya
dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya dan masyarakat.
Psikotropika adalah zat atau obat baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktivitas mental dan prilaku. Zat adiktif lainnya adalah bahan lain bukan
narkotika atau psikotropika yang penggunannya dapat menimbulkan ketergantungan.
Narkoba adalah singkatan dari
narkotika dan obat-obatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan
dengan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Bahaya
narkoba tidak hanya berpengaruh pada fisik saja tetapi bisa mengganggu mental
atau jiwa pecandu narkoba tersebut.[1]
B. Bahaya
Narkoba Bagi Pecandunya
Bahaya Narkoba, Bagi
pecandu, bahaya narkobatidak hanya merugikan masalah fisik saja
tetapi akan mengalami gangguan mental dan kejiwaan. Sebenarnya narkoba ini
merupakan senyawa-senyawa psikotropika yang biasa digunakan dokter atau rumah
sakit untuk membius pasien yang mau dioperasi atau sebagai obat untuk penyakit
tertentu, tetapi persepsi tersebut disalah artikan akibat penggunaan di luar
fungsinya dan dengan dosis yang di luar ketentuan. Apabila disalah
gunakan, bahaya narkoba dapat mempengaruhi susunan syaraf,
mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena mempengaruhi susunan
syaraf. Dari
ketergantungan inilah bahaya narkoba akan mempengaruhi fisik, psikologis,
maupun lingkungan sosial.
1) Bahaya narkoba
terhadap fisik
- Gangguan
pada system syaraf (neurologis)
- Gangguan
pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
- Gangguan
pada kulit (dermatologis)
- Gangguan
pada paru-paru (pulmoner)
- Sering
sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan insomnia
- Gangguan
terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin, seperti:
penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron),
serta gangguan fungsi seksual.
- Gangguan
terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan
periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)
- Bagi
pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV
- Bahaya
narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi
narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa
menyebabkan kematian
2) Bahaya narkoba
terhadap psikologi
- Kerja lamban dan ceroboh, sering tegang
dan gelisah
- Hilang rasa percaya diri, apatis,
pengkhayal, penuh curiga
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku
yang brutal
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan
tertekan
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak
aman, bahkan bunuh diri
3) Bahaya narkoba
terhadap lingkungan sosial
- Gangguan
mental
- Anti-sosial
dan asusila
- Dikucilkan
oleh lingkungan
- Merepotkan
dan menjadi beban keluarga
- Pendidikan
menjadi terganggu dan masa depan suram
C. Bahaya Narkoba Sesuai Jenisnya
Narkoba memang memiliki jenis yang berbeda
beda, tentu efek yang bisa ditimbulkan pun bisa berbeda beda sesuai jenisnya.
Berikut adalah bahaya narkoba sesuai jenisnya:
1) Opioid:
- Depresi
berat
- Apatis,
gugup dan gelisah
- Banyak
tidur, rasa lelah berlebihan
- Malas
bergerak, kejang-kejang, dan denyut jantung bertambah cepat
- Selalu
merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
- Banyak
bicara namun cadel, pupil mata mengecil
- Tekanan
darah meningkat, berkeringat dingin
- Mual
hingga muntah
- luka pada
sekat rongga hidung
- Kehilangan
nafsu makan, turunnya berat badan
2) Kokain:
- Denyut
jantung bertambah cepat
- Gelisah,
banyak bicara
- Rasa
gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
- Kejang-kejang,
pupil mata melebar
- Berkeringat
dingin, mual hingga muntah
- Mudah
berkelahi
- Pendarahan
pada otak
- Penyumbatan
pembuluh darah
- Pergerakan
mata tidak terkendali
- Kekakuan
otot leher
3) Ganja:
- Mata
sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
- Sering
melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa
- Terkadang
cepat marah
- Tidak
bergairah, gelisah
- Dehidrasi,
liver
- Tulang
gigi keropos
- Saraf otak
dan saraf mata rusak
- Skizofrenia
4)Ectasy:
- Enerjik
tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat
- Sulit
tidur
- Kerusakan
saraf otak
- Dehidrasi
- Gangguan
liver
- Tulang dan
gigi keropos
- Tidak
nafsu makan
- Saraf mata
rusak
5) Shabu-shabu:
- Enerjik
- Paranoid
- Sulit
tidur
- Sulit
berfikir
- Kerusakan
saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
- Banyak
bicara
- Denyut
jantung bertambah cepat
- Pendarahan
otak
- Shock pada
pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6)Benzodiazepin:
- Berjalan sempoyongan
- Wajah kemerahan
- Banyak bicara tapi cadel
- Mudah marah
- Konsentrasi terganggu
- Kerusakan organ-organ tubuh terutama otak[2]
D. Cerita Mantan Pecandu Narkoba
Dan ini sedikit cerita tentang seorang mantan pecandu narkoba
yang berhasil sembuh dan bisa kembali dalam kehidupan normal.
Cerita Mantan Pecandu Narkoba Dari
Coba-coba, Hidup Tak Berguna dan Kena HIV
Pengalaman selama tujuh tahun terjerat dalam ketergantungan
narkoba, membuat Asep Hidayat sadar untuk kembali menikmati kehidupan yang
normal. Seperti pecandu lain, semula ia hanya mencoba karena diajak temannya.
Namun, lama-kelamaan menjadi kecanduan hingga pada suatu kondisi
dirinya merasakan kehidupannya sama sekali tak berguna. Bahkan, kehidupannya
selama tujuh tahun (1995-2002) itu dirasakan sia-sia.
Bagi Asep, kondisi seperti itu tidak untuk disesali, tetapi
dijadikan bahan pelajaran bahwa hidup tidak hanya berhenti pada satu kondisi.
Ada kondisi lain bernama perubahan. Hidup sebelum menjadi pecandu adalah dunia
normal.
Hidup saat jadi pecandu merupakan dunia gelap dan hidup setelah
pulih adalah hidup lebih dari sekadar normal. Untuk itu, ia pun berbagi
pengalaman saat diskusi di Warung 63, Jalan Veteran, Denpasar, Selasa (28/8).
Sebelum menjadi pecandu narkoba, cerita Asep, ia awalnya
nongkrong dengan beberapa temannya di suatu tempat. Dari beberapa temannya itu,
ada satu, dua yang sudah menjadi pengguna narkoba.
Saya pertama kali mengonsumsi narkoba jenis heroin pada 1995.
Sempat juga mengisap ganja. Awalnya, saya diajak teman. Kalau tidak mau, mereka
tidak akan menerima sebagai kelompoknya,'' aku Asep.
Asep
menjelaskan, ketika itu faktor informasi sangat minim. Dengan strateginya,
mereka menawarkan narkoba kepadanya dalam bentuk cairan dengan jarum suntik.
Awalnya, mereka memberikannya secara gratis dan diajari bagaimana
menggunakannya. ''Pertama kali mencoba seperti orang keracunan,'' akunya.
Setelah merasakan pertama, temannya terus memengaruhi dan mereka
datang untuk menawarkan. Begitu rutin memakai barang haram itu, dia mengaku
mulai merasakan sensasinya. Ia pun mulai menarik diri dari keluarga. ''Ketika
ingin mencoba untuk berhenti, saya merasakan kesakitan. Apalagi jika kena air,
rasanya seperti kesetrum. Makanya, pecandu itu jarang mandi,'' tuturnya.
Di tengah merasakan sakit itu, temannya kembali datang. Mereka
pun mengatakan kalau ingin sembuh harus menggunakan heroin untuk menghilangkan
rasa sakit itu. Saat itu, ia mulai membeli sendiri barang haram tersebut kepada
pengedar. ''Karena tidak punya uang, maka terpaksa mencari sendiri. Pertama
saya menjual gitar, kemudian jual sound system dan semua barang di rumah saya
jual,'' terangnya.
Harga heroin waktu itu, lanjutnya, masih Rp 25 ribu. ''Begitu
mendapat barang itu, hampir setiap dua jam saya memakainya dengan cara suntik.
Bahkan, paling sedikit tiga kali sehari. Setelah semua barang habis, saya mulai
bohong sama keluarga untuk bisa mendapatkan uang. Bahkan di sekolah, paling
banyak masuk dua kali seminggu. Jadi, benar-benar hancur hidup saya waktu
itu,'' ujarnya lirih.
Apalagi, lanjutnya, saat itu untuk mencari heroin itu sangat
gampang, tidak seperti sekarang. Dalam perjalanan sebagai pencandu berat, ia
sudah tidak memikirkan kehidupan. Ia hanya ingat dengan heroin.
Nah, pada 2002 ia mulai merasakan titik jenuh karena dicurangi
oleh teman-temannya. ''Misalnya saya suruh teman beli barang, namun selalu
dikurangi. Nah, saat itulah saya merasakan ada kejenuhan,'' ungkapnya.
Akhirnya, ia mempunyai keinginan untuk berhenti dan hanya diam
selama seminggu di rumah. Saat diam itu, ia merasakan rasa sakit yang luar
biasa. Sakit itu dirasakan selama empat hari, bahkan sampai tidak tidur.
Tanpa diduga, ia kembali didatangi oleh temannya dan kembali
memengaruhinya. ''Saya tersugesti lagi untuk memakai heroin. Akhirnya, jatuh
lagi dan itu lebih parah karena semua keluarga dan pihak sekolah tahu,''
ceritanya.
Yang lebih parah lagi, ia diusir oleh orangtuanya dan hidup di
jalanan selama enam bulan. Karena kehabisan akal untuk mencari uang, maka ia
rela tinggal di rumah temannya dan menyapu rumahnya.
Temannya itu juga pengguna narkoba dan dia ''menempelnya'' hanya
untuk mendapatkan barang setan tersebut. Berselang lama, ia pun bertekad untuk
betul-betul berhenti karena terus memikirkan keluarga.
Akhirnya, ia meminta kepada orangtuanya untuk mencarikan pondok
pesantren dan dia pun langsung dibawa ke pesantren di Jawa. ''Selama proses
pemulihan itu, sakit yang saya rasakan sangat luar biasa. Setelah enam bulan di
sana, saya diperbolehkan pulang dan meminta kepada orangtua untuk dicarikan
kos. Maksudnya, biar saya jauh dari orang-orang yang memengaruhi saya dari
narkoba itu. Akhirnya, saya berhenti total,'' ucapnya.
Meski berhenti, ia merasakan ada yang perlu harus diketahui
lebih dalam. Ia melakukan check-up dan positif hepatitis dan HIV. Mengetahui
hal itu, mentalnya kembali down. Namun, ia tetap bersemangat dan bergabung
dengan komunitas orang-orang yang terjangkit penyakit yang sama. ''Di sana,
kami sharing dan saling support. Akhirnya, saya berobat dan dinyatakan oleh
dokter kalau saya sudah mendekati orang normal,'' terangnya.
Selanjutnya, ia menikah dengan seorang wanita pada 2004.
Perempuan yang dinikahi itu mengetahui latar belakang Asep, namun syukurnya mau
menerima kondisinya. ''Pertama kali saya kasi tahu, justru mertua saya yang
menolak karena penyakit yang saya derita.
Syukurnya, mertua saya kemudian
mau menerima dan akhirnya saya menikah serta mempunyai satu anak. Lebih
bersyukur lagi, istri dan anak saya dinyatakan negatif HIV,'' uangkapnya dengan
penuh syukur.
Dan rasa syukur itu saya lakukan
dengan taubat dan kembali ke jalan yang benar. Dan saya berjanji tidak akan
mengulang kesalahan yang sama.[3]
E.
Tazkiayatun Nafs
Di dalam ilmu Tasawuf seorang yang setelah
melakukan perbuatan dosa terlebih dahulu harus melakukan tazkiyatun nafs (pembersihan
hati). Karena menurut para sufi jika seorang mau melakukan tobat yang
sebenar-benarnya harus mensucikan hati dan perbuatannya. Dan seorang tersebut
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Kata
An-Nafs bisa berarti ruh/nyawa/jiwa, seperti dalam ayat “Keluarkanlah Ruh mu”.
Ia bisa berarti Nafas, yaitu udara yang keluar dan masuk ke dalam tubuh
manusia, melalui mulut atau hidung.
Berikut syarat-syarat melakukan tazkiyatun nafs:
- Membersihkan
hati dengan sholat malam atau Qiyamullail (Qumillaila illah qaliilaa). Rasulullah
SAW bersabda dari Salim bin Abdullah bin Umar ,” Sebaik-baik seorang
laki-laki hamba Alloh adalah sekiranya ia melaksanakan sholat malam”.
Berkata Salim, ‘ Maka Abdullah bin Umar sesudah itu tidak tidur di malam
hari, kecuali sedikit.” (HR. Bukhori No. 4528). Dalam riwayat lain,
Rasulullah SAW bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu
adalah Qiyamullail”. (HR. Muslim)
- Membersihkan
hati dengan membaca Al Qur’an (Wa rattilil qur’aana tartiila). Al Qur’an
bila dibaca dengan syahdu, teliti baik makhroj hurufnya, tajwidnya maupun
maknanya maka akan menjadi penawar hati untuk membersihkan segala penyakit
hati. Alloh Berfirman, “Dan Kami turunkan dari Al Qur’an (sesuatu)
sebagai penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang
yang zalim hanya akan menambah kerugian.”(QS. Al Isra’ : 82)
- Membersihkan
hati dengan dzikir (Wadzkurisma robbika). Zikir yang berarti
mengingat Alloh SWT dalam keadaan apapun sebagaimana yang tercantum dalam
surah Ali Imran ayat 191.
- Mensucikan diri dengan
bertawakkal hanya kepada Alloh SWT (Fattakhidzu wakiilaa). Tawakal artinya beserah diri kepada
Alloh. Allah berfirman, “ Dan barangsiapa bertawakkal kepada Alloh,
niscaya Alloh akan mencukupkan keperluan-Nya. Dan akan memberikannya
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”(At Thalaq : 2-3)[4]
Jadi Tazkiyatun nafs pada
hakikatnya adalah proses pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan
sifat-sifat tercela yang mengotorinya, dan selanjutnya peningkatan kwalitas
jiwa dan hati tersebut dengan mengembangkan sifat-sifat terpuji yang diridhai
Allah Swt, serta potensi-potensi positifnya dengan mujahadah, ibadah dan
berbagai perbuatan baik lainnya, sehingga hati dan jiwa menjadi bersih dan baik
serta berkwalitas. Yang selanjutnya menjadikannya mempuyai sifat-sifat dan
prilaku yang baik dan terpuji.
Tazkiyatun nafs , baik dalam
artian mensucikan hati, membersihkan diri serta prilaku dari sifart negatif
atas dalam artian meningkatkan kualitas diri yang dihiasi dengan ahlak-ahlak
mulia dan terpuji dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai sarana (wasail). Sarana tersebut dapat di sederhanakan menjadi dua
bagian yaitu :
Pertama, dengan proses takhalli, yang membersihkan
dan membebaskan diri dari berbagai kotoran hati dari berbagai dosa dengan bertaubat
dan beristigfar. Dan menjauhkan diri serta membebaskannya dari perbuatan dan
sifat-sifat negatif atau tercela. Dengan meninggalkan dan menajahui perbuatan
tersebut seperti bohong, khianat, dengki, fasik, nifak, takabur, ghibah
,namimah,dan berbagai sifat tercela lainnya.
Kedua, dengan melakukan proses tahalli, yaitu
membekali, membiasakan, dan menghiasi diri dengan berbagai perbuatan baik dan
positif, seperti peningkatan ilmu, iman, takwa, ibadah, zikir, do'a, tilawah,
dan tadabur Al-Quran. Juga dapat dilakukan dengan menumbuhkan membiasakan
sifat-sifat terpuji seperti siddiq, jujur, amanah, tawadhu, kidmah dan
seterusnya. Sehingga kelak sifat-sifat tersebut menjadi kebiasaan dari
ahklaknya dalam kehidupan sehari-hari.[5]
F.
Taubat
Jika ditinjau dari segi
etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata
dasar تاب- يتوب-
توبة tersusun dari
akar kata ت-
و- ب Kata ini
memiliki arti asal الرجوع (kembali).
Contoh dalam kalimat تاب
من ذنبهsama dengan
kalimat رجع
عنه , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.
Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan
sebagai al-rujû’ min al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan
dosa”. Di dalam hadist disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan
itu manifestasi tobat”.
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang bertobat
agar tobatnya diterima Allah awt. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Tobat harus dilakukan
seketika juga, yaitu setelah sadar bahwa ia telah berbuat dosa.
2. Tobat
harus dilaukan dalam eadaan tidak mempunyai tanggungan hak orang lain.
Contohnya adalah utang. Tobat tidak diterima sebelum utang tersebut dibayar.
3. Tobat
harus merupakan nasuha, yaitu benar-benar menyesal atas kesalahan yang
diperbuat dan bertekat tidak akan mengulangi lagi.
4. Tobat
harus desertai pengakuan dan kesadaran bahwa manusia sangat membutuhkan ampunan
dari Allah swt.
5. Tobat harus diikuti dengan
perbuatan baik.[6]
G. Keharusan Taubat
Taubat dari dosa yang dilakukan orang mukmin dalam
perjalanannya kepada Allah, merupakan kewajiban beragama yang tak terelakkan,
diperintahkan dalam al-Qur’an dan dianjurkan sunnah nabawy, semua ulama telah
sepakat, sampai- sampai Sahl bin Abdullah berkata, “siapa yang mengatakan bahwa
taubat bukat wajib, maka dia adalah orang kafir, dan siapa yang setuju dengan
pendapat ini, juga orang kafir. Tidak ada sesuatu lebih wajib bagi manusia
selain dari taubat, tidak ada hukuman yang lebih keras daripada hukuman karena
tidak ingin mengetahui masalah taubat. Padahal tidak sedikit manusia yang tidak
menguasai ilmu taubat.”
Taubat mendapat porsi perhatian yang sangat besar dalm
al-Qur’an, sebagaimana yang tertuang diberbagai ayat dari surat Makiyyah maupun
Madaniyah, diantaranya yang paling jelas dan nyata adalah,
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواتُوبُواإِلَىاللَّهِتَوْبَةًنَصُوحًاعَسَىرَبُّكُمْأَنْيُكَفِّرَعَنْكُمْسَيِّئَاتِكُمْوَيُدْخِلَكُمْجَنَّاتٍتَجْرِيمِنْتَحْتِهَاالأنْهَارُيَوْمَلايُخْزِياللَّهُالنَّبِيَّوَالَّذِينَآمَنُوامَعَهُنُورُهُمْيَسْعَىبَيْنَأَيْدِيهِمْوَبِأَيْمَانِهِمْيَقُولُونَرَبَّنَاأَتْمِمْلَنَانُورَنَاوَاغْفِرْلَنَاإِنَّكَعَلَىكُلِّشَيْءٍقَدِيرٌ
(٨)
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu
akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan
Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di
hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb
Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (At-Tahrim:8)
Dari ayat di atas setelah kita melakukan suatu kesalahan atau dosa
yang di larang agama hendaknya kita bertaubat dengan semurni-murninya (Taubat
Nasuha). Karena orang yang sudah bertaubat dia memiliki janji, dalam artian
janji untuk tidak menggulangi kesalahan yang sama dan berjanji untuk jadi orang
yang lebih baik lagi.[7]
H. Keutamaan Taubat Dan Orang-Orang Yang
Bertaubat Menurut Al-Qur’an
Anjuran untuk bertaubat dan penekanannya telah disebutkan di dalam
Al-Qur’an,
إِنَّاللَّهَيُحِبُّالتَّوَّابِينَوَيُحِبُّالْمُتَطَهِّرِينَ
(٢٢٢)
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang yang
mensuciakan diri.” (Al-Baqarah:222)
Derajat apakah yang lebih tinggi daripada derajat cinta
dari Allah? Dibagian terdahulu telah disebutkan sifat Ibadurrahman yang
dimuliankan Allah dan dijanjikan masuk surga, yang disambut dengan salam
sejahterah dan akan kekal di dalamnya. Dan diantara keutamaan yang diperoleh
orang-orang yang bertaubat Allah menyibukkan para Malaikat-Nya agar memintakan
ampunan kepada meraka dan berdoa kepada Allah agar Dia melindungi mereka dari
siksa neraka Jahannam, lalu memasukkan mereka ke surga yang penuh kenikamatan,
menjaga mereka dari kesalahan. Para Malaikat yang membawa Arsy dilangit juga
sibuk memintakan ampunan bagi mereka, Allah berfirman yang artinya:
الَّذِينَيَحْمِلُونَالْعَرْشَوَمَنْحَوْلَهُيُسَبِّحُونَبِحَمْدِرَبِّهِمْوَيُؤْمِنُونَبِهِوَيَسْتَغْفِرُونَلِلَّذِينَآمَنُوارَبَّنَاوَسِعْتَكُلَّشَيْءٍرَحْمَةًوَعِلْمًافَاغْفِرْلِلَّذِينَتَابُواوَاتَّبَعُواسَبِيلَكَوَقِهِمْعَذَابَالْجَحِيمِ
(٧)رَبَّنَاوَأَدْخِلْهُمْجَنَّاتِعَدْنٍالَّتِيوَعَدْتَهُمْوَمَنْصَلَحَمِنْآبَائِهِمْوَأَزْوَاجِهِمْوَذُرِّيَّاتِهِمْإِنَّكَأَنْتَالْعَزِيزُالْحَكِيمُ
(٨)وَقِهِمُالسَّيِّئَاتِوَمَنْتَقِالسَّيِّئَاتِيَوْمَئِذٍفَقَدْرَحِمْتَهُوَذَلِكَهُوَالْفَوْزُالْعَظِيمُ
(٩)
(malaikat-malaikat) yang
memikul 'Arsy dan Malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala, Ya Tuhan Kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga 'Adn yang
telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara
bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah
mereka dari (balasan) kejahatan. dan orang-orang yang Engkau pelihara dari
(pembalasan) kejahatan pada hari itu Maka Sesungguhnya telah Engkau anugerahkan
rahmat kepadanya dan Itulah kemenangan yang besar".(Al- Mukmin: 7-9)
Cukup banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang
mengabarkan diterimanya taubat orang-orang yang bertaubat, kalau memang taubat
mereka itu tulus dan benar, yang tentunya dengan diikuti cara-cara tertentu.
Penerimaan taubat ini dilandaskan kepada karunia, ampunan dan rahmat Allah,
yang tidak akan menyempit karena keberadaan seseorang yang durhaka, seperti
apaun kedurhakaannya itu. Terlebih lagi orang yang bertaubat dan juga
memperbaiki diri serta beramal shalih.[8]
Kesimpulan
Narkoba adalah singkatan dari
narkotika dan obat-obatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan
dengan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Selain membuat orang kecanduan Narkoba bisa merusak
otak,syaraf dan jiwa pada seseorang.
Bahanya orang yang mengkonsumsi narkoba dapat mempengaruhi susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan
ketergantungan, karena mempengaruhi susunan syaraf. Dari ketergantungan inilah bahaya narkoba akan
mempengaruhi fisik, psikologis, maupun lingkungan sosial. Orang yang sudah
terjerumus kedalam Narkoba akan membahayakan dirinya sendiri dan juga
masyarakat sekitar.
Suatu hari ada seorang pemuda yang bernama
asep, dia awalnya hanya ingin mencoba-coba saja, dikarenakan lingkungan dan
teman-temanya mempengaruh asep untuk menggunakan barang haram tersebut maka
asep secara nyata telah di cap sebagai pecandu Narkoba. Singkat cerita asep ini
bosan dengan barang-barang haram itu dan dia berusaha sembuh.
Dan
akhirnya lama kemudian asep bisa sembuh dikarenakan sudah membuang jauh-jauh
barang haram itu dan asep bersyukur karena usahanya telah berhasil, yaitu
berhasil menghindar dari barang-barang haram (Narkoba).
Tazkiyatun nafs adalah proses
pembersihan jiwa dan hati dari berbagai dosa dan sifat-sifat tercela. Syarat melakukan Tazkiyatun Nafs (pembersihan hati)
dengan cara sholat qiyamul lail secara istiqomah, membaca Al-Qur’an setiap
waktu, dan berdizkir setiap hari.
Taubat adalah menyesali perbuatannya dan berjanji
tidak akan mengulangi dosa yang terlancur diperbuat. Taubat juga bisa diartikan
kembali. Kembali dalam artian kembali kejalan yang lurus, jalan yang diridhai
oleh Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Juliana Lisa FR, Nengah Sutrisna W, Narkoba, Psikotropika, Dan
Ganguan Jiwa Tinjauan Kesehatan Dan Hukum, ( Yogyakarta: Nuha Medika,
2013), 1-2
https://umilsya.wordpress.com/2010/12/13/cara-cara-membersihkan-diri-dari-dosa-dan-penyakit-hati/ 10-12-15 11:30
Yusuf Al-Qardhawy, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka
Al-Kautsar, 1998), 5-6
Yusuf, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar,
1998), 16-18
[1]
Juliana Lisa FR, Nengah Sutrisna W, Narkoba, Psikotropika, Dan Ganguan Jiwa
Tinjauan Kesehatan Dan Hukum, ( Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), 1-2
[5]http://muslim-g.blogspot.co.id/2009/06/tazkiyatun-nafs-membersihkan-jiwa.html
hari jumat tgl 04-12-15 21:55
[7]Yusuf Al-Qardhawy, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998),
5-6
[8]Yusuf, Taubat, (Jakarta: CV Pustaka Al-Kautsar, 1998), 16-18